Sabtu, 11 Juli 2009

Skripsi Pendidikan Matematika

Berikut contoh beberapa Ringkasan Skripsi. Bagi yang berminat,,,,akan dihubungkan dengan yang empunya....!
So silahkan tinggalkan alamat email atau yang bisa dihubungi. berikut contoh ringkasannya.......


AGENG JELLY PURWANTO

RINGKASAN


Penerapan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan (Pakem) Sub Pokok Bahasan Keliling Dan Luas Bangun Persegi Dan Persegi Panjang Pada Siswa Kelas VIIA SMP N 1 Pujer Bondowoso Semester Genap Tahun Ajaran 2006/2007

PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif , Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. PAKEM mencakup Pembelajaran Aktif artinya dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana di mana siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Kreatif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan kegiatan yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Efektif artinya setelah proses pembelajaran berlangsung, tujuan pembelajaran tercapai. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada pelajaran. Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana penerapan PAKEM (keterlaksanaan fase-fase PAKEM), aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, dan ketuntasan belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran dengan sub pokok bahasan keliling dan luas bangun persegi dan persegi panjang.
Pengambilan data dimulai pada hari Senin tanggal 7 Mei 2007 sampai hari Sabtu tanggal 12 Mei 2007 di SMPN 1 Pujer Bondowoso dengan subyek penelitian siswa kelas VII A tahun ajaran 2006/2007. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara, metode tes.
Fase-fase PAKEM dapat terlaksana dengan baik. Pada pembelajaran aktif siswa aktif berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar, seperti aktif bertanya tentang materi, bertanya dalam diskusi, bertanya tentang cara pengerjaan LKS, menjawab pertanyaan guru, menjawab pertanyaan siswa lain selama diskusi, dan bekerja kelompok menyelesaikan LKS. Pada pembelajaran yang kreatif siswa kreatif dalam menentukan keliling kawat persegi, menentukan ukuran dan bentuk plot, menentukan bentuk ubin, menentukan luas ubin. Pada pembelajaran yang efektif, tujuan pembelajaran tercapai dengan baik terlihat pada saat pembelajaran I siswa mampu mengerjakan LKS dengan baik dan pembelajaran II siswa dapat mengerjakan soal dengan baik. Dalam pembelajaran yang menyenangkan siswa merasa nyaman dan senang selama pembelajaran berlangsung (dibuktikan dengan bertanya secara langsung).
Pada dasarnya penerapan PAKEM mendapat respon positif dari siswa hal ini ditunjukkan dengan sikap siswa yang sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran (dapat diketahui dari aktivitas siswa selama pembelajaran). Persentase aktivitas siswa cenderung meningkat dari pembelajaran pertama ke pembelajaran yang kedua. aktivitas bertanya pada pembelajaran I 60,5% dan pada pembelajaran II 72,8%. Pada aktivitas menjawab, pada pembelajaran I 57,9% dan pada pembelajaran II 71,1%. Pada aktivitas bekerja kelompok merupakan aktifitas yang paling dominan pada pembelajaran pertama yaitu 72,8%, sedangkan pada pembelajaran II 74,6%. Pada aktivitas memecahkan masalah lebih dominan dari pada aktivitas yang lain pada pembelajaran II yaitu 78,1%, sedangkan pada pembalajaran I 68,4%. Pada aktivitas mengemukakn ide/pandapat/gagasan pada pembelajaran I 36,8% dan pada pembelajaran II dan 48,2%.
Tes dilaksanakan setelah pembelajaran II. Berdasarkan hasil analisis tes akhir (postest) diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 80% (32 dari 38 siswa memperoleh skor dari skor maksimal 100)

MOH. ANNAS SETIAWAN

RINGKASAN

Hubungan Antara Nilai Matematika Dalam Ujian Nasional SMP Dan Hasil Seleksi Penerimaan Siswa Baru SMA Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2007/2008;

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya pengalaman belajar siswa. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah dan sejauh mana Hubungan Antara Nilai Matematika Dalam Ujian Nasional SMP Dan Hasil Seleksi Penerimaan Siswa Baru SMA Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2007/2008. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya Hubungan Antara Nilai Matematika Dalam Ujian Nasional SMP Dan Hasil Seleksi Penerimaan Siswa Baru SMA Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Jember Semester Genap Tahun Pelajaran 2007/2008.
Penentuan sample dalam penelitian ini adalah menggunakan random sampling, dari populasi sebesar 303 siswa, diambil sampel 25% diperoleh sejumlah 80 siswa. Lokasi dalam penelitian ini di SMA Negeri 2 Jember. Sumber data diambil dari kepala sekolah dan guru. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah dokumentasi.
Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi product momen dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara nilai matematika dalam Ujian Nasional SMP dan hasil seleksi Penerimaan Siswa Baru SMA dengan hasil belajar matematika pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Jember semester genap tahun pelajaran 2007/2008 secara linier sebesar 42,8%.


ANDRIANI

RINGKASAN
Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Media Kokami Pada Sub Pokok Bahasan Operasi Hitung Bilangan Pecahan Siswa Kelas VII Semester Ganjil MTs Negeri Arjasa Tahun Ajaran 2006/2007,

Pembelajaran berbasis masalah dengan media kokami adalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah yang dikombinasikan dengan media yang menarik yaitu kokami, sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala-kendala dan hal-hal yang dijumpai, aktivitas siswa, serta ketuntasan belajar siswa apabila diterapkan pembelajaran berbasis masalah dengan media kokami.
Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri Arjasa pada tanggal 4-11 September 2006. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII A. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan tes.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pembelajaran berbasis masalah dengan media kokami dapat memotivasi siswa untuk belajar dan membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Adanya permainan yang disertai dengan kokami dalam pembelajaran ini, dapat menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga siswa lebih bersemangat dalan mengikuti pelajaran. Kendala-kendala yang ditemui dalam penerapan pembelajaran ini yaitu pada tahap penyelidikan individual dan kelompok siswa banyak kesulitan dalam memahami isi kartu pesan serta mencari informasi-informasi dalam masalah yang dihadapi sehingga guru perlu memberikan bimbingan yang lebih pada siswa dapat menyelesaikan kartu pesan dengan benar.
Pembelajaran ini juga berdampak positif terhadap aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas siswa dari setiap pertemuan. Rata-rata persentase aktivitas siswa untuk listening activities, mental activities, emotional activities, oral activities, visual activities dan tidak aktif masing-masing sebesar 45,94%; 34,36%; 25,53%; 24,6%; 18% dan 14,48%. Dari rata-rata tersebut dapat diketahui bahwa aktivitas yang sering muncul selama pembelajaran adalah listening activities (mendengarkan) dan mental activities (memecahkan masalah). Dan dari hasil tes siswa diperoleh persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 82,86 %.


ANI ASIH

RINGKASAN
Pembelajaran Volume Kubus dan Balok dengan Pendekatan Matematika Realistik Pada Siswa kelas V Semester Genap SDN Mangunharjo VI Probolinggo Tahun Ajaran 2006/2007 ,

Pembelajaran matematika realistik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang menuntut siswa terlibat aktif dalam mengembangkan suatu ide untuk memecahkan masalah. Pembelajaran ini mendorong siswa mengaitkan pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari siswa. Prinsip utama dalam pembelajaran matematika realistik adalah menggunakan konteks dunia nyata, model, refleksi dan penilaian khusus, konteks sosial dan interaksi, struktur dan keterkaitan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) aktivitas siswa selama pembelajaran matematika realistik, (2) ketuntasan hasil belajar siswa setelah pembelajaran matematika realistik. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 17 April 2007 sampai dengan 25 April 2007 dengan subyek penelitian siswa kelas V semester genap SDN Mangunharjo VI Probolinggo tahun ajaran 2006/2007. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah adaptasi model skema penelitian Hopkins, yaitu rancangan penelitian yang terdiri dari empat fase meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Data yang dianalisis meliputi tanggapan guru dan siswa terhadap pembelajaran matematika realistik yang diperoleh melalui wawancara, persentase aktivitas siswa, dan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal.
Hasil yang diperoleh yaitu siswa terlibat aktif dalam diskusi kelompok dan siswa berusaha mempersiapkan diri sendiri dalam mengikuti setiap tahap pembelajaran yang dilaksanakan sehingga akan menumbuhkan kemandirian pada diri siswa dalam belajar. Selain itu pembelajaran matematika realistik dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran ditunjukkan dengan persentase aktivitas belajar siswa pada pertemuan I sebesar 81,33% dan pada pertemuan II sebesar 89,50%. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa: (1) aktivitas siswa pada pembelajaran matematika realistik meningkat sebesar 8,17% dari 81,33% pada pertemuan I menjadi 89,50% pada pertemuan II dengan persentase aktivitas siswa secara klasikal sebesar 85,42%, (2) persentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas V semester genap SDN Mangunharjo VI Probolinggo melalui pembelajaran matematika realistik sebesar 80,00%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika realistik dapat dijadikan salah satu alternatif dalam penentuan metode pembelajaran.


ANITA RACHMAN

RINGKASAN

Penerapan Pembelajaran Reciprocal Dalam Sub Pokok Bahasan Mengukur Besar Sudut Dan Menentukan Jenis Sudut Pada Siswa Kelas VII C Semester Genap SMP Negeri 4 Jember Tahun Ajaran 2006/2007;

Model pembelajaran Reciprocal merupakan suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami isi dari bacaan yang didasarkan pada prinsip – prinsip pengajuan pertanyaan. Dalam pembelajaran model Reciprocal ini, pada siswa dibagikan bacaan tentang mengukur besar sudut dan menentukan jenis sudut kemudian siswa melakukan kegiatan – kegiatan, yaitu (1) membuat pertanyaan, (2) membuat rangkuman, (3) memprediksi dan (4) mengklarifikasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dan mengetahui tingkat keberhasilan kelas selama pembelajaran yang menggunakan model Reciprocal pada sub pokok bahasan mengukur besar sudut dan menentukan jenis sudut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas.
Subyek penelitian adalah siswa kelas VII C SMP Negeri 4 Jember tahun ajaran 2006/2007 dengan jumlah 40 siswa. Pengambilan data menggunakan metode observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Data hasil observasi dan wawancara dianalisis secara kualitatif dan data hasil tes dianalisis secara kuantitatif.
Berdasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa siswa aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk pertemuan pertama aktivitas membuat pertanyaan mencapai 78,63 %, aktivitas membuat rangkuman mencapai 77,78 %, aktivitas memprediksi mencapai 70,08 %, dan aktivitas mengklarifikasi mencapai 76,92 %. Sehingga secara keseluruhan aktivitas siswa mencapai 75,85 %. Untuk pertemuan kedua aktivitas membuat pertanyaan mencapai 85,83 %, aktivitas membuat rangkuman mencapai 86,67 %, aktivitas memprediksi mencapai 81,67 %, dan aktivitas mengklarifikasi mencapai 79,17 %. Sehingga secara keseluruhan aktivitas siswa mencapai 83,33 %. Langkah membuat pertanyaan , membuat merangkum dan memprediksi mengalami peningkatan sedangkan langkah mengklarifikasi mengalami penurunan. Secara keseluruhan aktivitas siswa terjadi peningkatan.
Tingkat keberhasilan kelas dalam pembelajaran reciprocal pada sub pokok bahasan mengukur besar sudut dan menentukan jenis sudut di kelas VIIC sebesar 84,21 % yang menunjukkan bahwa materi tersebut bisa diserap dengan baik oleh siswa. Disarankan kepada guru matematika menerapkan pembelajaran reciprocal diterapkan sebagai alternatif pembelajaran di kelas.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.